Latest News

Terlambat Mendinginkan Ob, Beresiko Jadi Usang Menormalkan Lagi Kondisinya.


Sebelum lomba, Cucak Ijo biasanya memperoleh genjotan EF menyerupai jangkrik dan ulat hongkong, sehingga birahi cucak ijo pribadi terdongkrak, tetapi masih dalam batas masuk akal (tidak hingga kelewat / over birahi / OB). Penampilannya di arena lomba pun menjadi garang.
Persoalannya, alasannya terlalu banyak digenjot EF, burung ini membutuhkan proses pendinginan tidak mengecewakan rumit, untuk menurunkan birahinya. Sebab kalau tidak segera ditangani, burung bakal mengalami OB dan terkadang membutuhkan waktu cukup usang untuk menormalkan kondisinya.
Berikut ini tips pendinginan yang dilakukan usai lomba :
  • Selama 3 hari berturut-turut, ialah Senin s/d Rabu, proteksi pisang kepok dihentikan, diganti dengan papaya. Buah ini memang kerap dijadikan amunisi bagi pelomba dalam meredam birahi beberapa jenis burung usai berlomba.
  • Selama 3 hari berturut-turut pula, burung diberi air minum berupa larutan penyegar.
  • Mulai Kamis, semua treatment di atas dihentikan. Burung kembali menerima perawatan harian menyerupai biasa.

Pola pendinginan yang sama dilakukan oleh Om Agung pemilik CI histeria

Dengan rujukan perawatan menyerupai diatas itulah, Cucak IJo Histeris menemukan puncak penampilan terbaiknya dalam Piala Tabanan di Lapangan Alit Saputra Tabanan, Minggu (3/3) lalu, yang diikuti sejumlah andal papan atas di kelas cucak hijau.
Histeris tampil di semua kelas, ialah Salsa, Juventus, Dewa Bledek, dan Bintang Tabanan. Hasilnya ? Empat gelar juara 1 berhasil diboyong Histeris, alias mencetak quattrick: sebuah prestasi yang jarang terjadi dalam kelas cucak hijau.
Tips ini sekadar referensi bagi Anda, khususnya para penggemar cucak hijau. Untuk menerapkan atau tidak, semuanya tergantung keputusan Anda sendiri.
Semoga bermanfaat.

0 Response to "Terlambat Mendinginkan Ob, Beresiko Jadi Usang Menormalkan Lagi Kondisinya."

Total Pageviews