Latest News

Bermodal 50 Indukan. Pleci Hasil Tangkarannya Sepasang Umur 20 Hari Dihargai Rp600 Ribu


Hendrik Herunandi Warga Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, sudah menggeluti perjuangan breeding atau ternak burung Pleci semenjak 2012. Hendrik sapaannya, mengaku perjuangan ini diambil berawal dari hobi memelihara burung.

Pria yg dekat dipanggil Gendrik ini menentukan burung jenis perci atau pleci ini alasannya yaitu kicauannya yg unik dapat menirukan kicauan burung jenis lain. Selain itu banyaknya perlombaan burung perci ini, membuat keinginannya untuk budidaya semakin tak terbendung.
“Tahun 2010 saya sudah pelihara burung perci, tapi gres 2012 mulai budidaya dan dijual,” jelasnya Saat ditemui Cendana News, Senin lalu.

Kebanyakan pembeli berminat burung Pleci yg sudah andal berkicau, namun tak jarang banyak pula pembeli yg berminat untuk satu Memasang perci berumur 20 hari dengan harga jual Rp600 ribu.

Pembeli tiba dari seluruh Indonesia, tapi paling banyak kawasan Jawa Barat dan Jakarta. Seringkali burung perci dititipkan melalui ekspedisi pengiriman dengan trik Komplit dengan kurungan yg ditutupi kain.

“Paling yummy itu animo hujan, anakan burung dapat menetas dengan baik,” ujarnya.

Burung yg memiliki nama latin Zosteropidae ini, tidak dapat serta merta kawin namun harus melewati proses perjodohan. Dengan trik satu jantan dan satu betina dalam satu sangkar.

“Kendala lainnya bila animo kemarau, hawa panas banyak yg tidak menetas alasannya yaitu cangkang telur jenis Pleci dapat dibilang tipis,” cakapnya.

Ditanya terkait pakan burungnya, Hendrik mengambarkan ia membuat ramuan khusus Agar Pleci tersebut memiliki gizi yg cukup, Mudah kawin serta suaranya nyaring. Bahkan yg biasanya perci liar yg berumur dua tahun belum kawin, Pleci umur delapan bulan miliknya sudah dapat menghasilkan anakan.

“Anakan Pleci yg saya breeding, umur delapan bulan sudah dapat jadi indukan dan biasanya satu indukan perci maksimal dapat tiga telur sekali menetas,” tuturnya.

Awal memiliki Pleci, Hendrik mengikuti banyak sekali lomba, berderetan piala dan piagam ia terima. Terbaru, tahun 2017 ini ia berhasil menyabet juara ketiga di tingkat nasional.

“Tapi Saat ini saya memfokuskan diri untuk breeding saja,” tukasnya.



Pleci hasil breeding dari Hendrik selalu dipasangi ring atau cincin. Pasalnya, perci hasil breeding dinilai lebih bagua dari segi suara, kesehatan dan warna bulunya bagus.

Menurutnya, Pleci termasuk jenis burung yg sulit dibudidayakan. Di Ponorogo, hanya Hendrik yg sukses mencari tahu kebiasaan perci dan menerapkannya di rumahnya. Saat ini ia memiliki 50 lebih ekor burung Pleci.
“Dulu saya pernah megang murai, pentet dan kacer tapi yg membuat ingin tau perci alasannya yaitu sulitnya tadi, untungnya kini sudah tahu gimana triknya budidaya,” pungkasnya.


semoga menginspirasi
sumber Cendana News

0 Response to "Bermodal 50 Indukan. Pleci Hasil Tangkarannya Sepasang Umur 20 Hari Dihargai Rp600 Ribu"

Total Pageviews