Latest News

Ternyata Sable Head Itu Hibrid Bukan Mutasi ! Tidak Dapat Dibandingkan Dengan Opaline.



Coba pasangkan burung biru sable ini dengan fischeri wild form dan lihat apa hasil yg anda dapatkan. Bisa dipastikan anda bakal mendapatkan hasil burung yg memiliki warna merah belebihan dibagian kepala dan tidak jarang karakteristik hibridnya kembali bakal muncul. Mengapa harus kembali dipasangkan dengan burung seri hijau? Ini ialah untuk pembuktian. 

Untuk mempelajari dan meneliti sebuah mutasi, harus selalu dimulai dengan burung seri hijau semoga anda tahu apa mutasi yg anda hadapi termasuk semua karakteristiknya. Jika anda sanggup mentoleransi warna merah yg berlebihan dikepala fischeri, apakah selanjutnya anda juga sanggup mendapatkan personatus dengan dada merah dan bukan kuning?


Ada beberapa point yg perlu anda perhatikan: 


  1. Pahami dengan baik apa Maksud dengan sable. 
  2. Sable ialah hibrid dan BUKAN mutasi. 
  3. Opaline ialah mutasi jadi jangan membandingkan opaline dengan sable yg bukan mutasi. 
  4. Sebagian mutasi pied (blorok) dan sebagian mutasi fallow mengalami reduksi eumelanin sehingga terlihat menyerupai sable tapi tidak ada hubungannya dengan sable sebab pied dan fallow ialah mutasi sedangkan sable bukan. Sekali lagi, jangan membandingkan atau menghubung hubungkan mutasi dengan non mutasi. 
Akhir final ini banyak diskusi di media umum mengenai sable head (selanjutnya kita sebut sable). Lalu apa bergotong-royong sable itu? Berikut ialah Maknakel dari Dirk Van den Abeele yg berjudul “Witkop fischeri - white headed fischeri”. Disini kita lebih mengenalnya dengan sebutan kepala putih (kepala elang). Maknakel ini sudah melalui proses editing.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, satu hal penting yg harus anda ketahui ialah bahwa sable itu BUKAN mutasi, tapi merupakan suatu bentuk seleksi yg tidak sanggup diterima dan tidak iinginkan (red: sesuai standard lomba BVA). Berdasarkan penelitian ilmiah, sekali lagi penelitian ilimah, pada burung normal wild type Agapornis fischeri memang terdapat psittacin merah dikepala penggalan belakangnya tapi hanya dalam jumlah yg sangat sangat sedikit. Selain itu, dari observasi eksklusif dilapangan terhadap burung yg hidup dialam liar diketahui bahwa 90% warna topengnya bukan berwarna merah tapi orange kemerahan.

Beberapa tahun yg kemudian memang banyak yg lebih menyukai Agapornis fischeri yg memiliki topeng berwarna merah solid termasuk para juri. Untuk mendapatkan burung dengan penampilan menyerupai ini, maka para peternak kemudian berlomba lomba mencari dan menyilangkan burung yg memiliki warna topeng paling merah. Sayangnya, tanpa mereka sadari bahwa dengan membuat topengnya menjadi merah, maka kepala penggalan belakangnya juga ikut menjadi merah tapi tidak ada yg memperhatikan (tdak peduli) hal tersebut. 

Saat mutasi NSL ino muncul ada spesies Agapornis personatus, maka kembali banyak yg menginginkan topeng pada burung tersebut berwarna merah semerah merahnya. Untuk medapatkan warna merah itu, mereka Memakai burung generasi F3 dan bahkan F2 hibrid (Agar anda mengerti, lutino pada A.personatus ialah hasiil transmutasi) sebagai indukan. Agar kesalahan ini tidak berlanjut maka dibuatlah sebuah hukum yg menjelaskan gimana seharusnya bentuk yg sesuai dengan standard.

Warna merah yg berlebihan ini ialah efek dari menghilangnya eumelanin (pigmen gelap) dan digantikan oleh kehadiran psittacin sehingga membuat penampilan burung (fenotipe) menjadi tidak sesuai lagi dengan bentuk wild form. yg terlihat ialah burung berwarna hijau yg penggalan kepalanya nyaris semuanya berwarna merah. Jika burung ini disilang dengan burung seri biru, maka bakal menghasilkan burung yg penggalan kepalanya sudah kehilangan psittacin dan eumelanin. yg terlihat ialah burung berwarna biru yg seluruh kepalanya berwarna putih.

Diakhir tahun 1990, untuk pertama kalinya ada peternak yg menjual burung berkepala putih ini Saat berlangsungnya program BVA Masters. Kemudian saya menawarkan klarifikasi kepada peternak tersebut mengenai burung yg ingin beliau jual. Akhirnya burung tersebut memang terjual tapi pembelinya ialah orang luar negeri. Dan dinegeri barunya, burung tersebut diberi nama “sable” dan berdasarkan mereka ini ialah mutasi baru. Ini ialah sejarah nama sable. Kaprikornus anda harus paham apa Maksud dengan sable. Padahal sable sama sekali BUKAN mutasi. Ada juga yg mengaitkan sable dengan pied (blorok). Pada mutasi pied dan juga beberapa tipe mutasi fallow memang terjadi reduksi eumelanin tapi itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan sable.

Sekitrar enam tahun yg lalu, ada beberapa orang yg melihat burung “sable” ini di internet dan ingin mengimportnya ke Belanda. Saya berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan mereka semoga tidak membeli burung tersebut. Tapi tentu saja saya tidak sanggup meyakinkan semua orang. Tetap saja ada peternak yg tertarik untuk membeli burung sable ini sebab katanya beliau suka melihat penampilannya. Oleh peternak tersebut burung sable kepala merah ini kemudian dipasangkan dengan fischeri. Sungguh sangat disayangkan.

Oleh sebab adanya standard gres yg menyampaikan bahwa topeng fischeri green dihentikan terlalu merah maka mereka kemudian mengkombinasikannya dengan burung seri biru dan akhirnya dijual dengan nama white-heads (kepala putih atau kepala elang). Ini ialah sebuah nama yg manis untuk fenotipe yg tidak bagus. Tapi harus kita akui bahwa ini semuanya berawal dari kesalahan penjurian dalam menilai burung fischeri hijau dimasa kemudian yg bergotong-royong sanggup dihindari.

Tulisan yg berdasarkan penelitian ilmiah ini hanya bertujuan sebagai pembelajaran dan bukan aturan. Jika berdasarkan anda sable ialah burung bagus, silahkan anda teruskan proyek anda. Tidak ada yg melarang anda untuk beternak sable dan saya sangat menghormati pilihan anda.




disunting ulang dari ulasan Om Yunan Helmi Komunitas Lovebird Indonesia

0 Response to "Ternyata Sable Head Itu Hibrid Bukan Mutasi ! Tidak Dapat Dibandingkan Dengan Opaline."

Total Pageviews